Kulit putih mulus dengan minum Pil KB

Jakarta - Beberapa bulan belakangan ini Indah (25 tahun) rajin mengonsumsi pil KB padahal ia belum menikah. Apakah untuk menjaga diri dari”kecelakaan”? Hilangkanlah prasangka buruk, ternyata bukan itu tujuannya. Indah mengonsumsi pil KB atas saran dokter. Dara yang berkerja disalah satu perusahaan asing di Jakarta ini telah lama bermasalah dengan jerawat. Ia telah menggunakan banyak obat namun jerawatnya tak juga pergi. Ajaib, mengkonsumsi pil KB atau lazim disebut dengan Oral Contraception (OC), jerawatnya menghilang.

Jerawat & OC ternyata berkait-erat. Pada indah, jerawat muncul karena tubuhnya kelebihan hormon androgen. Walau sebenarnya androgen merupakan hormon reproduksi (seksual) pria, hormon ini juga terdapat pada wanita untuk keperluan daya tahan tubuh dan gairah seksual (libido) wanita. Tetapi kadarnya amat sedikit, sekitar kurang lebih 0,5 mg per liter darah.

Jika tubuh memproduksi androgen terlalu banyak, kulit wanita akan menyerupai sifat kulit laki-laki, diantaranya cenderung berminyak dan berjerawat. Muncul pula sindrom hirsutisme, merupakan kondisi dimana pada wanita tumbuh rambut yang mirip dengan pola tumbuh rambut di tubuh pria. Misal, terdapat rambut-rambut halus yang sangatara dibagian lengan tangan atau daerah dibawah hidung sehingga wanita terkesan berkumis. Jerawat dan hirsutisme jelas mempengaruhi penampilan. Sebagai wanita menjadi kurang percaya diri karenanya.

Nah, OC bisa menjadi solusi bagi orang-orang yang memiliki masalah seperti Indah karena mengandung zat antiandrogen. Zat ini bekerja menekan pengeluaran kadar hormon androgen di dalam tubuh agar jumlah yang diproduksi sesuai dengan kadar normal. Dengan begitu berbagai hal yang timbul karena faktor hiperandrogen seperti jerawat, ketombe, kebotakan, dan hirsutisme dapat teratasi.

Fungsi utama Sebetulnya mengatasi jerawat dan hirsutisme merupakan nilai tambah dari pemakaian OC. Fungsi utama OC adalah sebagai alat kontrasepsi hormonal yang bermanfaat mencegah dan memberi jarak kehamilan. Setiap wanita dilengkapi dengan hormon reproduksi yang dinamakan estrogen dan progesteron. Keseimbangan kedua hormon inilah yang mendukung terjadinya kehamilan OC dengan kandungan hormon sintetik yang terdiri dari hormon progesteron saja atau kombinasi progesteron dan estrogen yang popular dengan sebutan pil kombinasi, bisa mempengaruhi keseimbangan kadar estrogen dan progesteron didalam tubuh.

Pil ini mengakibatkan tiga hal : ovulasi tidak berbentuk, lender leher rahim mengental sehingga menghalangi sperma masuk lebih jauh, dan membuat dinding rahim tidak siap menerima hasil pembuahan. Sehingga kehamilan tidak akan terjadi sekalipun wanita rutin melakukan hubungan suami istri.

OC tergolong jenis kontrasepsi sementara, dan memiliki fungsi yang sama dengan suntik KB, implant, spiral atau IUD (intra uterine device), kondom, dan vaginal diafragma. Dibandingkan dengan “teman-temannya”, OC memiliki efektivitas paling tinggi. Menurut prof. Dr. Farid Anfasa Moeloek. SpOG, spesialis kebidanan dan kandungan dari Fakultas Kedokteran Indonesia yang juga menjabat ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI), secara teoritis tingkat kegagalan OC dalam mencegah kehamilan hanya 0,1 persen. Realisasi dilapangan, kegagalan pemakaian OC bisa meleset mencapai angka 1-3 persen. Kegagalan ini lebih disebabkan faktor kelalaian sipemakai yang lupa atau menggunakan OC tidak sesuai aturanya. Sementara alat kontrasepsi lain sepert IUD, memiliki tingkat kegagalan teoritis sekitar 2 persen, dan realisasi apa dilapangan mencapai 8 persen.

Selain efektif, OC juga sangat fleksibel. Seorang wanita dapat mengandalkan OC untuk mencegah kehamilan dan bila sewaktu-waktu berkeinginan memiliki anak, ia tinggal menghentikan pengonsumsian OC. Hal semudah ini tidak berlaku pada pemakaian kontrasepsi lain. Untuk pemasangan IUD misalnya perlu waktu khusus dan sedapat mungkin dilakukan oleh tenaga ahli yang terlatih agar tidak terjadi resiko infeksi pada organ reproduksi bagian dalam wanita.

Kurang Diminati Walau secara teoritis dan realitas dilapangan OC punya keunggulan dibandingkan kontrasepsi lain, peminatnya di Indonesia tidak sebanyak yang dibayangkan. Popularitasnya masih kalah dibandingkan injeksi atau suntik KB yang juga dikategorikan kontrasepsi hormonal. Hasil survey demografi dan kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2002-2003 menunjukan kontrasepsi paling yang paling banyak digunakan adalah suntik KB dengan prevalansi 27,8 persen. Sedangkan OC, walau berada diperingkat kedua, hanya menfdapatkan angka 13,2 persen. Padahal, dikaji dari segi efektivitas, tingkat kegagalan suntik KB masih diatas OC, yakni berkisar pada 0.7-1,0 persen.

Lupa dan Rumor, Tampaknya ada dua hal yang membuat kaum wanita ragu memilih OC. Pertama, factor takut lupa. Satu saja pil tidak terminum, dampaknya bisa berabe. Tapi masalah ini bisa diatasi dengan melatih kedisiplinan diri. Kedua, beredarnya rumor-rumor menakutkan seputar OC. Banyak yang mengatakan puil KB berdampak buruk pada kesehatan dan penampilan perempuan. Diantaranya: menimbulkan jerawat, menyebabkan gendut, mengeringkan rahim, dan memicu penyakit berat seperti kanker.

Dulu OC memang dianggap memicu jerawat. Tapi kejadiannya tidak menyeluruh, hanya berlaku pada orang-orang tertentu. Tapi dengan kemajuan teknolog farmasi dan diproduksinya pil KB Kombinasi, masalah jerawat tidak perlu dikawatirkan. Apalagi sejak munculnya OC modern yang mengandung cyproterone acetate (CPA). Dengan tingkat efektivitas pencegah kehamilan sama dengan kemampuan pil kombinasi, OC yang satu ini sekaligus berkerja sebagai antiandrogen, menekan produksi minyak yang berlebihan pada kulit sehingga kulit terbebas dari jerawat dan tampak cantik berseri.

Soal menjadi gemuk, Farid mengatakan itu terkait dengan faktor genetik dan pola hidup. Seseorang yang yang punya bakat bila tidak menjaga pola makan , akan mudah mengalami kenaikan beratbadan, sekalipun tidak mengonsumsi OC. Pil KB juga tidak menggangu kesuburan dan menyebabkan rahim kering. Banyak wanita mendapatkan kehamilan tidak lama setelah berhenti minum pil KB. Malah OC sering pula di resepkan dokter untuk mengobati gangguan kesuburan karena ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesterone dalam tubuh. Gangguan seperti ini banyak dialami wanita muda dengan gejala haid tidak teratur dan nyeri haid yang sangat sakit. Makanya tidak aneh bila OC turut dikosumsi oleh mereka yang masih lajang, khususnya yang sedang mengobati gangguan kesuburan.

Kontraindikasi OC dinyatakan sebagai produk yang aman. Namun penggunaanya tetap tidak boleh sembarangan. Wanita-wanita yang menderita kencing manis, hipertensi, perdarahan vagina, penyakit ginjal dan jantung hanya boleh menggunakan OC dibawah pengawasan itensif seorang dokter. Larangan mutlak diberlakukan untuk wanita hamil, memiliki kelainan pembuluh darah diotak, gangguan pembekuan darah, gangguan fungsi hati, atau mengidap tumor didalam rahim. Karena beresiko memperparah penyakit yang sudah ada.

Tapi sebaliknya, pada wanita-wanita yang tidak mengalaami kontraindikasi seperti disebutkan di atas, OC malah berfungsi mencegah munculnya penyakit-penyakit berat. Contoh, menurunkan resiko kejadian tumor jinak dipayudara, kanker endometrium, dan kanker ovarium masing-masing hingga 40persen, serta menghambat tumbuhnya kista ovarium hingga 80persen, dan mencegah terjadinya kehamilan ektopik (diluar kandungan) hingga 90 persen. “ini bukan saya yang mengatakan, tapi hasil riset”, ungkap Farid pengutif buku the Benefits and risks of OralContraceptives Today, 2nd edition yang diterbitkan tahun 1996 oleh Parthenon Publishing di inggris.

Satu lagi catatan mengenai OC. Konon menurut suami yang sudah merasakan manfaatnya, OC modern tak hanya membuat istri terlihat cantik dan berkulit mulus tapi juga memiliki libido yang oke. Memang penggunaan kontrasepsi harus dikonsultasikan dengan dokter. Tapi jika termasuk kategori ‘aman’ yang tidak memiliki kontraindikasi dengan kontrasepsi hormonal, anda boleh meminta dokter meresepkan OC. Wajah bebas jerawat, kulit mulus, tubuh sehat, eh disayang pula oleh suami. Wanita mana yang tidak tergiur karenanya.

Sumber : Human Health
Sign up for PayPal and start accepting credit card payments instantly.